Home > Senggang

Memanjakan Mata di Kulong Biru

Tapi, Danau Kaolin bekas galian biji timah zaman kolonial ini tidak diperkenankan untuk mandi.

Destinasi Kulong Biru ini menyejukkan mata pengunjung ketika tiba pada siang hari. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Destinasi Kulong Biru ini menyejukkan mata pengunjung ketika tiba pada siang hari. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

Bagi pengunjung dari daerah lain yang sengaja bertandang ke Kulong Biru semata-mata ingin memanjakan kedua matanya di terik matahari. Selain dapat berjalan sekitar danau, juga dapat menikmati danau yang biru dari atas bukit seluas mata memandang.

Para pengunjung dapat berkeliling di pantai danau, dan ada juga yang naik bukit warna putih yang tinggi, juga tidak lupa berfoto atau berswafoto di tempat yang sudah disediakan untuk dokumentasi.

“Kami istirahat di pondokan dengan memandang air danau yang biru dan sejuk dihembus angin sepoi-sepoi,” ujar Lina, pengunjung Kulong Biru dari Bandar Lampung.

Baca juga: Tidur di Atas Sungai Musi

Danau Kaolin atau Kulong Biru ini tidak diperkenakan untuk mandi, berendam, apalagi berenang. Beberapa tempat, telah terpasang papan pengumuman berisi dilarang mandi. Air danau tersebut mengandung belerang dan zat kimia berbahaya lainnya yang dapat merusak kulit atau tubuh seseorang, apalagi tertelan. Destinasi wisata Kulong Biru ini hanya untuk melepas kepenatan dan memanjakan mata pengunjung setelah beraktivitas sehari-hari.

Menurut Roni, tokoh masyarakat di Koba, Bangka Tengah, sangat dimaklumi, danau ini terbentuk dari galian biji timah yang telah berpuluh tahun lamanya, sehingga dirasakan dapat bermasalah dengan tubuh manusia bila harus lama bersentuhan dengan airnya.

“Memang tidak dibolehkan mandi seperti di danau lainnya. Tapi kalau hanya cuci tangan masih dibolehkan,” kata Roni. (Mursalin Yasland)

× Image