Home > Ulasan

Kerusakan di Darat dan Laut Ulah Tangan Manusia

Berpikirlah yang waras presiden dan juga wakil rakyat soal ekspor pasir laut.

Ulama yang pernah menjabat ketua di Hai'ah Kibarul Ulama (MUI di Kerajaan Arab Saudi) wafat tahun 2001 menyatakan, bencana yang terjadi hanya dinilai semata-mata karena faktor alam saja.

“Kebanyakan manusia menganggap bahwa musibah yang menimpa mereka disebabkan faktor-faktor duniawi semata. Tidak diragukan bahwa ini merupakan tanda kedangkalan pemahaman mereka dan lemahnya iman mereka serta kelalaian mereka dari merenungi Alquran dan Sunnah Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wassalam (SAW).”

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut dalam ayat tersebut, ulah tangan-tangan kotor kekuasan (pemegang kebijakan) dapat menyebabkan mudhorat bagi rakyatnya. Hujan dapat terhenti yang menyebabkan rakyat paceklik, biota laut rusak yang menyebabkan binatang-binatang laut mati, penghidupan nelayan dan warga pesisir dari hasil laut terganggu.

Pada akhir zaman ini, bukankah telah ditampakan tanda-tanda kebesaran Allah SWT sebagai Sang Pencipta makhluk dan alam ini sebagai peringatan. Pada zaman Nabi SAW dan para sahabat, yang namanya gempa bumi masih dapat dihitung dengan jari-jari. Itupun para sahabat Nabi SAW sudah khawatir dunia ini akan kiamat. Tapi zaman serba canggih ini, gempa bumi sudah tidak terhitung lagi, tapi kita masih tidak sadar bahkan lalai.

Hanya dengan menorehkan tanda tangan di selembar kertas, lalu hati kita membatu dan lisan kita membisu, mata kita membuta, telinga kita tersumbat dengan dampak besar bencana dan musibah yang akan dihadapi anak-cucu dan keturunan di masa datang. Apakah kita akan terus menerus menyalahkan dan mengkambingkhitamkan alam.

Berpikirlah yang waras wahai presiden, menteri, dan anggota DPR. Anda sebagai penentu kebijakan negeri ini. Luluhkanlah hati yang keras dan membantu dengan akal sehat yang waras terhadap keputusan yang telah diambil semata-mata untuk kemaslahatan umat dan penduduk bumi.

“Saudara dipilih bukan dilotre

Meski kami tak kenal siapa saudara

Kami tak sudi memilih para juara

Juara diam juara hehehe... juara hahaha....” (Iwan Fals,

Surat Buat Wakil Rakyat).

× Image