Home > Risalah

Kandungan Surat Al-Kahfi: Melindungi Fitnah Akhir Zaman

Terdapat empat kisah mahsyur dalam Surah Al-Kahfi yang penuh makna.
Mengaji Al-Qur'an. (Foto Ilustrasi: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Mengaji Al-Qur'an. (Foto Ilustrasi: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id – Setiap memasuki hari Jumat, umat Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW) disunnahkan (dianjurkan) membaca Surah Al-Kahfi. Surah berjumlah 110 ayat ini penuh dengan kisah-kisah orang terdahulu yang menguatkan akidah, terutama melindungi diri dari fitnah akhir zaman.

Surah Al-Kahfi, surah ke-18 dalam Al-Quran yang turun di Makkah berarti goa. Terdapat keistimewaan dari surah ini karena dari 100 jumlah ayatnya sebanyak 71 ayat berisi kisah-kisah orang-orang terdahulu yang menginspirasi hati dan jiwa kita.

Terdapat empat kisah orang terdahulu yakni kisah penghuni goa (Ash-habul Kahfi), kisah pemilik dua kebun, kisah Nabi Musa ‘alaihissalam bersama hamba yang shaleh, dan kisah Dzulqarnain. Empat kisah fenomenal dalam Surah Al-Kahfi ini akan dipaparkan pada edisi berikutnya (in shaa Allah).

Setiap Muslim disunnahkan membaca atau mengkhatamkan Surah Al-Kahfi pada hari Jumat. Banyak hadist yang meriwayatkannya.

Imam Muslim dalam kitab shahihnya dari Abud Darda Rodhiyallahuanha (RA), Nabi SAW bersabda, “Siapa pun yang menghafal 10 ayat pertama dari Surah Al-Kahfi, maka dilindungan dari (fitnah) Dajjal.”

Baca juga: Sabar dan Shalat, Solusi Ampuh Mengatasi Musibah

Abu Dawud meriwayatkan dalam kitab Sunan-nya dari Abud Darda RA, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa pun yang menghafal 10 ayat pertama dari Surah Al-Kahfi maka dilindungi dari fitnah Dajjal.”

Dalam riwayat lain disebutkan, “Siapa pun yang menghafal 10 ayat dari penutup (akhir) Surah Al-Kahfi, akan dilindungi dari fitnah dajjal.”

Sementara Tirmidzi meriwayatkan dalam kitab Sunan-nya dari Abud Darda RA, Nabi SAW bersabda, “Siapa pun yang membaca tiga ayat dari awal Surah Al-Kahfi maka akan dilindungi dari fitnah dajjal.”

Sedangkan Bukhari dan Muslim, dan Tirmidzi meriwayatkan dari Al-Barra’ bin Aazib RA menyebutkan, “Ada seorang laki-laki yang membaca Surah Al-Kahfi dan di sisinya terdapat seekor kuda yang terikat dengan dua tali, lalu tiba-tiba orang tersebut dinaungi awan yang mengitari dan mendekatinya, dan kudanya berusaha untuk mendekati awan itu.

Pada pagi harinya, ia mendatangi Nabi SAW, dan melaporkan peristiwa itu kepada beliau, maka Rasulullah SAW bersabda, ‘Itulah sakinah (ketenangan) yang turun karena Al-Quran’,”.

× Image