Tangisan Umar Melihat Isi Rumah Khalifah Abu Ubaidah
Umar berjalan menuju rumah Abu Ubaidah. Masuklah Umar ke dalam rumahnya. Padahal Abu Ubaidah telah menahannya. Menakjubkan, Umar tidak melihat apa pun perabotan di dalam rumah Abu Ubaidah, selain pedang dan tameng besi.
“Mana barang-barangmu? Aku hanya melihat tikar, nampan, dan kantong air yang usang, padahal engkau adalah panglima. Apakah engkau mempunyai makanan?” tanya Umar lagi.
Abu Ubaidah menuju keranjang kecil dan mengeluarkan beberapa potong roti yang masih tersisa. Lalu, Umar tersendak, tertegun, dan menangis tersedu-sedu.
“Aku sudah katakan kepadamu wahai Amirul Mukminin, engkau akan memeras air matamu karena melihat (kondisi)-ku. Cukup bagi kami bekal yang menyampaikan ke tujuan,” kata Abu Ubaidah.
Baca juga: Tak Cukup Air Laut Dijadikan Tinta Menulis Kalimat Allah
“Seandainya engkau mempunyai perabotan (sesuatu) rumah tangga...? Dunia telah mengubah kami semua selain engkau, wahai Abu Ubaidah,” kata Khalifah Umar sembari meneteskan air mata.
Ternyata, kegelimangan dunia tak mampu menyentuh hati Abu Ubaidah. Padahal ia seorang panglima pasukan dan khalifah umat pada waktu itu. Jasad Abu Ubaidah hidup bersama dunia tetapi arwahnya berada di surga Allah SWT. Ia teladan umat terutama para pemimpin dunia. Allahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)