Home > Risalah

Hikmah Isra' wal Mi'raj: Jangan Lalaikan Shalat

Ibadah pertama yang dihisab pada hari kiamat seorang hamba adalah shalat.
Masjidil Haram di waktu sepertiga malam. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Masjidil Haram di waktu sepertiga malam. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id – Perintah penting dari Allah Subhanahuwata’ala (SWT) kepada Nabi Muhammad Sholallahu’alahi wassalam (SAW) adalah shalat lima waktu. Betapa pentingnya shalat sampai Rasul SAW menerimanya langsung dari Allah SWT dalam perjalanan malam mulia Isra’ wal Mi’raj dari Makkah ke Aqsa hingga naik ke Sidratul Muntaha.

Hanya Abubakar Ash-Siddiq Rodhiyallahuanhu, sahabatnya, yang memercayai risalah perjalanan malam sunyi sekejab Rasulullah SAW, setelah kaumnya menolak kabar valid tersebut. Banyak yang murtad setelah beriman risalah Nabi SAW, ketika mendengar kabar Isra’ wal Mi’raj, yang menurut mereka tak logis.

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsho yang telah kami berkahi sekelilingnya....” (QS. Al-Isra’: 1).

Alasan mereka, perjalanan dari Makkah ke Negeri Syam saja saat berdagang berlangsung selama sebulan pergi dan sebulan pulang, apakah mungkin Muhammad melakukan perjalanan jauh dari Makkah ke Baitul Maqdis dalam satu malam?

“Kalian berdusta?” kata Abubakar.

“Sungguh,” kata mereka.

“Dia (Muhammad) di masjid sedang bicara dengan orang banyak,” lanjut mereka.

“Dan, kalaupun itu yang dikatakannya (Muhammad SAW), tentu dia bicara yang sebenarnya. Dia mengatakan kepadaku bahwa ada berita dari Tuhan dari langit ke bumi, pada waktu malam atau siang, aku percaya. Ini lebih lagi dari yang kamu herankan,” ujar Abubakar.

Untuk memastikan ucapan kaumnya dan kabar risalah tersebut, Abubakar segera menemui Rasul SAW. Ia melakukan tabayyun atau cek dan ricek. Abubakar mendengarkan penjelasan Rasul SAW terkait wilayah Baitul Maqdis, yang sebelumnya Abubakar pernah berkunjung ke daerah tersebut.

Baca juga: Nasihat Syaikh Bin Baz: Jangan Lupakan Tiga Doa Saat Sujud

Nabi SAW selesai berbicara dan melukiskan kondisi sebenarnya. Abubakar terpatri dengan uraian Nabi SAW.

“Rasulullah, saya percaya,” kata Abubakar seperti dinukil dari Buku Sejarah Hidup Muhammad karya Muhammad Husain Haekal (2007).

Sejak itu, Nabi Muhammad SAW memanggil Abubakar dengan sebutan Ash-Siddiq.

× Image