Home > Senggang

Mengumpul Rezeki dari Setandan Pisang Asal Lampung

Satu kapal motor dapat memuat sedikitnya 1.000 tandan pisang.
Setandan demi setandan pisang petani di Pulau Sebesi diangkut ke kapal motor. (Foto: Mursalin Yasland)
Setandan demi setandan pisang petani di Pulau Sebesi diangkut ke kapal motor. (Foto: Mursalin Yasland)

SumatraLink.id -- Matahari mau beranjak terbit, Rasimin (53 tahun) sudah bergegas ke dermaga. Kabut pagi masih menyeruak, ia dan beberapa warga Desa Regahan Lada III, Desa Tejang, Pulau Sebesi, Lampung Selatan, memikul tandan buah pisang ke kapal motor.

“Pisang-pisang ini sudah harus masuk kapal, karena sebentar lagi kapal berangkat pagi ini,” kata Rasimin, warga Desa Regahan Lada Pulau Sebesi, beberapa waktu lalu.

Hanya ada satu kapal motor penumpang dan barang menyandar di Dermaga Desa Regahan Lada. Kapal motor ini siap berangkat sebelum pukul 09.00 menuju Dermaga Canti, Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Pelayaran di perairan Selat Sunda dari pulau ke Dermaga Canti sekira dua jam.

Kapal motor dipenuhi muatan tandan beragam jenis pisang warga yang dihimpun oleh pengumpul. Tiba di Dermaga Canti, pisang-pisang tersebut diangkut ke mobil pikap yang telah menunggu. Ada dua mobil pikap yang mengangkut pisang-pisang dari Pulau Sebesi menuju Tangerang.

Baca juga: Memandang Eksotisme Gunung Anak Krakatau

Di wilayah Tangerang, sudah ada rekanan penampung pisang lagi yang siap untuk didistribusikan lagi ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Di daerah Jabodetabek itulah, pisang-pisang diolah aneka makanan untuk konsumen.

× Image