Home > Risalah

Setiap Jiwa Menanti "Tamu Misterius"

Semua akan merasakannya, mau tidak mau, dan suka tidak suka.

Menjelang ajalnya di hadapan istrinya Aisyah rh, kepada Allah SWT, Rasul SAW memohon agar menimpakan sakitnya sakaratul maut umatnya hanya kepada dirinya. Betapa sakit dan pedihnya sakaratul maut tersebut.

Andai si mati bisa bicara (meminjam istilah Sufyan bin Fuad Baswedan), tentu kita sedikit tertawa lalu banyak menangis. Ya, menangis tentunya. Jikalau si mati (mayit) dapat bercerita saat ini, pastilah shalat lima waktu di masjid-masjid padat. Bahkan shalat Subuh akan melebihi ramainya saat shalat Jumat.

Baca juga: Tamsil Kehidupan, Harta dan Anak Hiasan Dunia

Baca juga: Bertanyalah Sebelum Tersesat Lebih Jauh

Menanti jemputan malaikat maut tersebut, tak ada kata lain: berbekal, berbekal, dan berbekal. Tunggu apa lagi, ayo kita semua. Layaknya seorang yang bersafar (perjalanan jauh), orang yang berbekal (iman dan amal sholih) akan selamat dunia dan akhirat. Allahua’lam bishawab. (Mursalin Yasland)

× Image