Home > Risalah

Mau Menggenggam Dunia, Jangan Lalaikan Dua Rakaat Sebelum Subuh

Tatkala bangun tidur badan sehat walafiat aman dari utang dan makanan tersedia, maka bersyukurlah.
Memandang dunia dan isinya dari bilik jendela. (Ilustrasi Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Memandang dunia dan isinya dari bilik jendela. (Ilustrasi Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id – Usia ummat Nabi Muhammad Sholallahu’alahi wassalam (SAW) sangat pendek bila dibandingkan dengan umat-umat sebelumnya yang mencapai ratusan bahkan ada seribuan tahun. Jatah hidup yang singkat ini seharusnya dimanfaatkan optimal mungkin agar selamat dunia dan akhirat. Salah satunya mengerjakan shalat dua rakaat sebelum Subuh.

Dunia ini alam fana (tidak kekal). Semua mahkluk mencari penghidupan layak di dunia dengan jalan dan cara apa pun, agar dapat bertahan hidup. Terkadang jalan yang dilalui seseorang lurus (benar) dan terkadang berbelok (menyimpang). Tak jarang ada sikut kiri sikut kanan dan tonjok atas injak bawah.

Aktivitas manusia sehari-hari di dunia ini, tidak lain mencari penghidupan yang layak. Tidak henti-hentinya kita mencari ma’isyah (rezeki) untuk hidup di dunia, dengan tujuan tertentu. Tak menafikan untuk mendapatkan rezeki itu harus berusaha, dan ujungnya serahkan kepada Allah Subhanahu wata’ala (SWT).

Bagi kaum muslimin yang usia pendek ini, banyak hal yang mudah dijangkau untuk tetap bertahan hidup tapi mulia di dunia ini. Salah satu ibadah termudah yakni shalat fajar hanya dua rakat yang ringan dikerjakan saat menjelang pagi hari.

Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan shalat (sunnah yang ditekankan) dua rakaat sebelum Subuh atau shalat fajar baik ketika bermukim maupun bersafar.

Hadist yang diriwayatkan Aisyah Rodhiallahuanha (RA) berkata, “Nabi SAW belum pernah melakukan shalat-shalat sunnah melebihi dua rakaat shalat fajar,” (HR. Bukhari 1093, Muslim 1191).

Dalam lafadz lain, “Beliau tidak pernah meninggalkan selamanya,” (HR. Bukhori 1159).

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, ahli fiqih dari Damaskus yang wafat 751 H usia 60 tahun mengatakan, “Shalat yang tidak pernah ditinggalkan (oleh Nabi SAW) adalah sahalat witir saat bepergian, dan bukan saat idak bepergian.”

Baca juga: Ingin Selamat Dunia-Akhirat, Jangan Sepelekan Nasihat Luqman

Rasulullah SAW mengerjakan shalat fajar dan witir saat bepergian melebihi shalat-shalat sunnah yang ada, dan belum pernah dinukil dari beliau saat bepergian bahwa beliau mengerjakan shalat sunnah rawatib selain keduanya. (Dinukil dari Kitab Shahih Fiqih Sunnah karya Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Penerbit Pustaka Azzam terjemahan Cetakan I/2006).

× Image