Home > Risalah

Jangan Buat Hewan Kurban Stres Sebelum Disembelih

Masih banyak panitia dan pekurban yang membiarkan hewan yang disembelih terlihat jelas oleh hewan kurban lainnya secara kasat mata.
Proses penggulingan dan penyembelihan sapi kurban di sebuah masjid di Bandar Lampung, pada hari raya Idul Adha, beberapa tahun lalu. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Proses penggulingan dan penyembelihan sapi kurban di sebuah masjid di Bandar Lampung, pada hari raya Idul Adha, beberapa tahun lalu. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id – Setiap tahun banyak yang berkurban pada bulan Dzulhijjah atau bulan haji pada hari raya dan tiga hari tasyrik. Namun, tidak banyak yang tahu adab-adab ketika menyembelih hewan kurban terutama kepada panitia amal kurban di masjid atau musholla maupun tempat lain.

Masih banyak terlihat, sebagian besar panitia atau pekurban yang tidak mengetahui atau tidak mengindahkan tata cara menempatkan hewan seperti sapi atau kambing sebelum eksekusi penyembelihan hewan kurban dilakukan. Terjadi banyak kasus, sapi kabur, atau kambing yang stres (tertekan) duluan sebelum disembelih.

Kondisi seperti itu disebabkan, banyak yang tidak mengetahui trik menempatkan posisi sapi atau kambing dan juga cara menggulingkan sapi sebelum proses penyembelihan dilakukan, agar sapi atau kambing yang dikurbankan tidak stres sebelum pemotongan.

“Intinya jangan sampai kambing atau sapi yang akan dikurbankan atau dipotong stres duluan,” kata Iwan, salah seorang penjagal sapi yang disewa pengurus sebuah masjid, beberapa waktu lalu.

Banyak panitia kurban apalagi yang berkurban tidak mengetahui teknik menggulingkan sapi sebelum dipotong. Akibatnya, sapi yang hendak disembelih terkadang kabur dan berontak sejadi-jadinya, dan stres setelah mengeluarkan tenaga ekstra karena salah cara menggulingkan sapinya.

Memang sangat perlu, kata dia, bagi panitia kurban dan yang berkurban untuk mengetahui teknik merobohkan sapi sebelum dipotong. Sebab, ilmu untuk merobohkan sapi tidak ada pelajarannya dan semuanya berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang sudah biasa memotong sapi.

Baca juga: Nabi Muhammad SAW Sultan Sejati, Berkurban 100 Unta

Untuk merobohkan sapi sebelum dipotong, setidaknya paling sedikit dua orang saja. Bila lebih dari dua orang lebih baik, agar bantingan sapi yang dirobohkan tidak menyakitkan sapi tersebut dan menimbulkan stres.

Ia menuturkan, sebelumnya harus membuat patok kayu yang ditanam di tanah, atau pohon kayu yang kuat untuk mengikatkan tali simpul pada patok. Lalu hewan kurban sapi disiapakan. Panitia kemudian mengikatkan tapi melingkar di depan kedua kaki belakang sapi.

Baca juga: Begitu Istimewanya, Ada Apa di Bulan Dzulhijjah?

Kemudian, disambung dengan ikatan tali kedua dengan cara yang sama, melingkarkan tali di depan kaki belakang sapi. Setelah itu, satu atau dua orang menarik tali ke arah belakang. Satu orang lainnya memegang tali dan kepala sapi. Dalam waktu kurang dari dua menit, sapi pun roboh.

× Image