Home > Historia

Masjid Quba, Cikal Bakal Kejayaan Islam

Masjid penuh historis ketika Nabi SAW hijrah ke Madinah, setelah berdakwah di Makkah selama 13 tahun.
Masjid Taqwa dikenal Masjid Quba karena berada di Quba, 5 km dari Masjid Nabawi, Madinah. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Masjid Taqwa dikenal Masjid Quba karena berada di Quba, 5 km dari Masjid Nabawi, Madinah. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id (REPUBLIKA NETWORK) – Lima kilometer lagi hampir tiba di pusat Kota Madinah. Tapi, Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW) bersama sahabat setianya Abubakar As-Siddiq rodhiyallohunahu (RA) menghentikan perjalanannya. Jauh hari sebelumnya, penduduk Madinah bergantian telah menunggu kedatangan Rasul SAW yang dicintainya.

Empat hari Nabi SAW dan Abubakar RA berada di Quba dalam hijrahnya ke Madinah waktu itu bernama Yastrib. Untuk pertama kalinya Nabi SAW mendirikan masjid yang dinamakan Masjid Quba. Masjid perdana ini menjadi ajang silaturrahmi Nabi dan sahabatnya dengan penduduk muslim setempat.

Masjid menjadi prasarana dan sarana terbaik pertama dan utama bagi kaum muslimin dalam peradaban Islam menuju kejayaan Agama Islam. Di dalam masjid tersebut, selain tempat ibadah dan bersilaturrahmi juga menjadi tempat musyawarah umat untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.

Masjid Quba, cikal bakal masjid penuh historis ketika Nabi SAW hijrah ke Madinah, sebagai kota tujuan akhirnya setelah berdakwah di Makkah selama 13 tahun. Patutlah kiranya Masjid Quba menjadi masjid peradaban umat Islam yang kerap diziarahi kaum muslimin dari berbagai negara hingga hari ini.

Baca juga: Hijrah Membawa Nikmat

Menurut Syaikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri, penulis Buku Ar-Rahiq Al-Makhtum (Ummul Qura/2011), pada tahun pertama hijriah, persisnya Senin 8 Rabi’ul Awwal tahun 14 kenabian atau bertepatan 23 September 622 M, Rasulullah SAW singgah di Quba. Kala itu, Nabi SAW berusia 53 tahun, sedangkan kenabiannya memasuki usia 13 tahun.

Info kedatangan Nabi SAW sudah tersebar dari mulut ke mulut, penduduk Madinah beramai-ramai mendatangi Al-Harrah, perbatasan kota, hanya untuk menunggu kedatangan orang yang sangat dirindukannya selama ini.

Sebagian besar penduduk Madinah tidak mengetahui wajah Nabi SAW. Mereka hanya mendapatkan dakwahnya saja dari para sahabatnya. Bahkan, mereka mengira Nabi SAW adalah Abubakar RA yang berdiri dan melindungi terik matahari yangmenyinari Nabi SAW yang sedang duduk.

Baca juga: Pesan Buya Hamka, Ziarahlah ke Baitul Maqdis

Ibnul Qayyim mengatakan, terdengar pekik takbir kaum muslimin di perkampungan Bani Amr bin Auf. Mereka menyambut kedatangan beliau dan keluar menyongsong beliau. Mereka menyambut dengan salam dan mengelilingi dan mengerumuni beliau.

Di Quba, Rasulullah SAW singgah di rumah Kultsum bin Al-Hadm. Sedangkan Ali bin Abi Thalib RA yang diamanahi Rasulullah SAW saat hijrah selama tiga hari di Makkah menyusul hijrah. Dalam perjalanan kaki selama sepekan tiba juga di Quba.

× Image