Home > Kisah

Dinilai Pejuang Islam yang Kuat, Umar bin Khotob RA Dibunuh Kaum Yahudi

Ketika memulai takbir sholat, tiba-tiba menyelinap seorang lelaki Yahudi menikamnya dari belakang dengan golok bermata dua.

Menurut buku Tokoh-tokoh yang Diabadikan Al-Quran karya Abdurrahman Umairah, kaum Yahudi tidak pernah merasa puas dengan tewasnya puluhan pemimpin Nasrani dan mendekamnya ribuan pemeluk agama itu di dalam penjara. Mereka di penjara dengan kepala disiram minyak mendidih.

Kaum Yahudi tidak merasa cukup dengan tindakan itu, sebelum agama Nasrani runtuh dan beralih dari agama tauhid menjadi agama trinitas. Ini juga yang terjadi permusuhan berat dengan Agama Islam.

Kaum Yahudi menilai sosok Umar bin Khotob RA, kholifah kedua ini sebagai jembatan yang kokoh atau bendungan besar yang kuat dalam menegakkan syariat Islam. Dalam perjalanan hidupnya setelah masuk Islam, Umar bin Khotob RA memang dikenal tegas dan keras terhadap hal yang menyelisihi ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Al Fatih Acungkan Belati Marah dengan Gurunya, Apa yang Terjadi?

Perjalanan yang panjang sosok Umar bin Khotob RA dalam melanjutkan perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan agama Islam. Umar mengatakan, “Ya Allah, karuniakanlah kepadaku syahadah (mati syahid) di jalan-Mu, dan jadikanlah kematianku di negeri Rasul-Mu (Madinah),” (Diriwayatkan Bukhori).

Dalam buku Sahabat-sahabat Rasulullah SAW karya Syaikh Mahmud Al-Mishri menyebutkan, pada waktu itu bulan Dzulhijjah. Seusai bermalam di Mina, perjalanannya terhenti di Al-Abthah. Ia membuat gundukan pasir. Ia merebahkan tubuhnya dan terlentang menghadap langit.

“Ya Allah, kekuatanku telah melemah. Umurku semakin tua. Rakyatku sudah tersebar di mana-mana. Maka, wafatkanlah aku bukan sebagai orang-orang yang menyia-nyiakan, bukan sebagai orang yang melalaikan,” tutur Umar, yang dikenal sebelum dan sesudah masuk Islam seorang pemberani yang ditakuti pada masanya.

Umar pulang ke Madinah, kota Rasulullah SAW wafat. Di tempat itu, ia berkhutbah, “Wahai manusia! Sesungguhnya aku telah meletakkan sunnah-sunnah bagi kalian, menetapkan kewajiban-kewajiban atas kalian, dan aku meninggalkan kalian di atas jalan yang terang, kecuali jika kalian mengikuti orang-orang tersesat ke kanan dan ke kiri....”

Kesyahidan Umar bin Khotob RA telah disabdakan Nabi SAW, seperti diungkapkan Anas bin Malik RA. Ia berkata, “Nabi SAW naik ke Gunung Uhud bersama Abubakar, Umar, dan Utsman, lalu Gunung Uhud bergetar, maka Nabi SAW menjejakkan kakinya dan bersabda:

“Tenanglah wahai Uhud! Di atasmu hanyalah seorang Nabi, seorang shiddiq, dan dua orang syahid (Umar dan Utsman),” (HR. Bukhori). Allahu’alam bishawab. (Mursalin Yasland)

× Image