Home > Risalah

Mudik Lebaran, Ini Tips Bersafar Selamat Sampai Tujuan

Kaidah-kaidah dalam bersafar menuntut kita faham dan patuh rambu-rambu syariat.

Bagi semua orang dalam menjalani perjalanan jauh (safar) ingin selamat sampai tujuan dan kembali lagi ke tempat asal dengan selamat, kondisi sehat wal afiat baik fisik maupun psikis. Untuk menggapai itu, bagi seorang Muslim sangat penting memperhatikan dan menerapkan kaidah-kaidah syariat Islam dalam bersafar.

Kaidah-kaidah dalam bersafar ini menuntut kita untuk mengerti dan mematuhi rambu-rambu syariat. Diantaranya, bagaimana Al-Quran menuntun orang bersafar? Mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan selama bersabar? Bagaimana cara berpakaian, makan, minum, dan bercengkrama selama perjalanan sampai berwisata di tempat tujuan?

Dr Fahad Salim Bahammam, ulama dan ahli syariah di Arab Saudi dalam bukunya Ahkam Syar’iyyah wa Taudhihat Muhaddadah li As-Sa’ih fi Jami’ Al-Majallat (terjemahan/2011) mengatakan, setiap Muslim, ketika hendak memulai perjalanannya, hendaknya meneladani Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi wassalam (SAW).

Baca juga: Mengulik Kisah Haru Ibu dan Anaknya Isa Putra Maryam

Nabi SAW berdoa ketika memulai bersafar, “.... Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini kebaikan dan ketakwaan, serta amal yang Engkau ridhoi...,” (HR. Muslim dari Ibnu Umar).

“Perubahan kondisi manusia saat menempuh perjalanan dan hal-hal baru yang dialamai membutuhkan kewaspadaan dan perhatian agar senantiasa berada dalam rel ketaatan dan ketakwaan,” tulis Fahad Salim Bahammam dalam mukaddimah bukunya, 22 Jumadil Awal 1432 H.

Dalam bukunya, ia memberikan tips bagi umat Muslim ketika bersafar agar selamat sampai tujuan. Pertama, berdoa ketika berangkat dan pulang. Ibnu Umar Rodhiyallahuanhu (RA) mengatakan, apabila Rasulullah SAW duduk menunggangi untanya untuk keluar bepergian, maka beliau bertakbir tiga kali, dan berdoa. Ini dilakukan juga saat pulang dari safar. Adapun doa bepergian/pulang atau naik kendaraan dapat dilihat dalam buku doa.

Baca juga: Berjumpa di Bawah Payung Madinah

Fahad Salim mengatakan, ketika mengendarai sarana transportasi, seorang musafir (orang dalam safar), disyariatkan untuk berdoa sesuai dengan doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Doa tersebut mengingatkan dirinya akan perjalanannya menuju negeri akhirat.

Kedua, berdoa selama menjadi musafir. Abu Hurairah RA mengatakan Nabi SAW bersabda, “Ada tiga doa yang pasti dikabulkan dan tidak ada keraguan padanya: doa orang tua (untuk anaknya), doa musafir, dan doa orang yang dizalimi.”

× Image