Home > Kisah

Angin Khajuj, Awal Pendirian Kakbah di Baitullah

Pada masa Abdullah bin Zubair merenovasi Kakbah seperti ungkapan bibinya Aisyah, istri Nabi SAW. Namun, Abdullah bin Zubair dibunuh Raja Hajjaj pada tahun 93 H.

Kakbah, tempat kiblat semua umat Muslim di dunia. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Kakbah, tempat kiblat semua umat Muslim di dunia. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

Menurut Ibnu Abi Hatim, ahli hadist yang wafat 327 H, Nabi Ibrahim membangun Kakbah dari bebatuan lima gunung. Dzul Qarnain, saat itu dikenal raja dunia, melintas saat Ibrahim dan Ismail membangun Kakbah. “Siapa yang menyuruh kalian berdua mendirikan bangunan ini?” tanyat Dzul Qarnain.

“Allah yang memerintahkan kami,” jawab Ibrahim. “Bagaimana aku bisa memercayaimu?” timpal Dzul Qarnain.

Kemudian ada lima domba berbicara dan memberikan kesaksian bahwa Allah memerintah Ibrahim untuk mendirikan bangunan tersebut. Dari kisah ini, Raja Dzul Qarnain baru beriman dan percaya. Pada akhirnya, Raja Dzul Qarnain bersama Ibrahim tawaf di sekitar Kakbah.

Bangunan Kakbah (Baitul Aqiq) telah dibangun Ibrahim dan Ismail. Bangunan ini bertahan lama, hingga Kaum Quraisy merenovasinya. Saat renovasi, terjadi pergeseran bangunan Kakbah dari pondasi yang telah ditancapkan Ibrahim dan Ismail. Pondasi bergeser dari arah utara yang berhadapan dengan Syam seperti kondisi Kakbah pada saat ini.

Baca juga: Tahun Terakhir Kaum Musyrikin Berhaji dan Tawaf Telanjang

Abdullah bin Muhammad bin Abu Bakar mengambarkan dari Ibnu Umar, dari Aisyah Rodhiyallahuanha (RH), Nabi Muhammad Rasulullah Sholallahu’alaihi wassallam (SAW) bersabda, “Tidakkah kau tahu bahwa saat memperbaiki Kakbah, kaummu menggeser (nya dari pondasi) pondasi-pondasi Ibrahim.’ ‘Aku kemudia berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa kau tidak mengembalikan Kakbah (tepat) di atas pondasi-pondasi Ibrahim?’

‘Beliau SAW mengatakan, ‘Andai saja kaummu belum lama meninggalkan kekafiran, tentu aku lakukan itu.’”. Dalam riwayat lain, “Andai saja kaummu belum lama meninggalkan kejahiliahan (kekafiran), tentu aku gunakan harta simpanan Kakbah di jalan Allah, tentu aku jadikan pintunya menyentuh tanah, dan tentu aku masukkan Hajar (Aswad) ke dalamnya,” sabda Nabi SAW. (HR. Bukhari).

× Image