Home > Kisah

Angin Khajuj, Awal Pendirian Kakbah di Baitullah

Pada masa Abdullah bin Zubair merenovasi Kakbah seperti ungkapan bibinya Aisyah, istri Nabi SAW. Namun, Abdullah bin Zubair dibunuh Raja Hajjaj pada tahun 93 H.

Pemandangan sekitar Kakbah, Masjidil Haram di waktu dini hari. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Pemandangan sekitar Kakbah, Masjidil Haram di waktu dini hari. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

Pada masa kekuasaan Abdullah bin Zubair berupaya membangun Kakbah seperti diisyaratkan Nabi SAW seperti disampikan bibinya Aisyah RH, ummul mukminin. Namun, Abdullah bin Zubair dibunuh Raja Hajjaj pada tahun 93 H. Saat itu, Hajjaj mengirim surat kepada Abdul Malik bin Marwan, khalifah saat itu. Mereka menduga Abdullah bin Zubai ingin merenovasi Kakbah sesuai dengan keinginannya.

Baca juga: Al Fatih Acungkan Belati Marah dengan Gurunya, Apa yang Terjadi?

Pada masa Abdul Malik bin Marwan, memerintahkan agar Kakbah dibangun kembali seperti sedia kala sebelum direnovasi Abdullah bin Zubair. Mereka meruntuhkan tembok yang menghadap Syam, dan mengeluarkan Hajar Aswad dari dalam Kakbah. Mereka tutup tembok tersebut dan mereka penuhi bagian dalam Kakbah dengan batu, pintu sebelah timur ditinggikan, sementara bagian barat ditutup secara total, seperti terlihat Kakbah saat ini.

Masa berjalan, Abdul Malik bin Marwan dan pengikutnya menyesal. Setelah tahu, bangunan Kakbah yang direnovasi Abdullah bin Zubair sesuai dengan kabar yang disampaikan Aisyah RH istri Nabi SAW, mereka menyesal meruntuhkan bangunan Kakbah yang dibangun Abdullah bin Zubair seperti aslinya.

Baca juga: Perbedaan untuk Kebenaran "Yes", Perbedaan untuk Mencela "No"

Waktu berlalu, pada masa kekuasaan Al Hadi bin Manshur, ia berupaya mengembalikan lagi bangunan Kakbah seperti bangunan Abdullah bin Zubair. Manshur meminta saran dari Imam Malik bin Anas untuk merenovasi Kakbah. “Aku khawatir kalau Kakbah dijadikan bahan permainan para raja,” jawab Imam Malik bin Anas.

Maksudnya, setiap berganti raja berganti kekuasan, Kakbah terus menerus akan direnovasi sesuai dengan keinginannya. Sejak itu, kondisi bangunan Kakbah tetap utuh seperti sekarang. (Mursalin Yasland, disarikan dari Kitab Qashashul Anbiya karya Ibnu Katsir)

× Image