Home > Historia

Masjid Quba, Cikal Bakal Kejayaan Islam

Masjid penuh historis ketika Nabi SAW hijrah ke Madinah, setelah berdakwah di Makkah selama 13 tahun.

Menurut Muhammad Husain Haekal, penulis buku Sejarah Hidup Muhammad (Litera AntarNusa/ IV/2007), Rasulullah SAW dan Abubakar RA tiba di Quba sejauh dua farsakh (ukuran jarak dalam Bahasa Arab sekira 5 sampai 5,5 km) dari Madinah. “Empat hari ia tinggal di tempat itu mesjid Quba dibangunnya,” tulis Husain Haekal.

Mereka berdua bermukim selama empat hari, Senin hingga Kamis. Keesokanharinya, Jumat, atas perintah Allah SWT, Nabi SAW melanjutkan hijrah ke Kota Madinah menunggangi unta. Kerinduan penduduk Yastrib terus memuncak ingin melihat dan bertemu dengan Nabi SAW yang sama sekali hanya mendengar dakwahnya dari para sahabat saja.

Husain Haekal menuliskan, setiap hari selesai Shalat Subuh mereka pergi ke luar kota menantikan kedatangan Nabi SAW sampai waktu matahari tergelincir dalam hari-hari musim panas Bulan Juli.

Baca juga: Nabi Muhammad SAW, Reformis Sejati Tak Terbantahkan

Beliau SAW mendirikan Masjid Quba dan shalat di dalamnya. Masjid ini didirikan dengan fondasi takwa. Masjid Quba terletak di sebelah selatan Madinah Al-Munawarah berjarak sekitar 5 km dari Masjid Nabawi. Seseorang dianjurkan untuk mengunjunginya dan shalat di dalamnya.

Dari Abdullah bin Umar RA, Nabi Muhammad SAW mendatangi Masjid Quba setiap hari Sabtu, sambil berjalan atau mengendarai unta. Abdullah bin Umar pun melakukan itu.

Dari Sahl bin Hunaif, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa bersuci di rumahnya terus mendatangi Masjid Quba terus shalat di dalamnya, maka pahalanya sama dengan pahala Umrah.”

Dalam sebuah riwayat, lahan Masjid Quba yang berada di pinggiran dalam Kota Madinah atas wakaf keluarga Kalsum bin Hadam dari kabillah Amir bin Auf. Masjid ini dibangun Nabi SAW dan para sahabatnya bersama kaum Muhajirin dan Anshor.

Arsitektur Masjid Quba sederhana, di dalam terdapat ruangan segi empat memiliki serambi dan atas di bagian mihrob dikelilingi dinding, sedangkan di tengahnya lapangan terbuka. Arah kiblat dibangun dua kali, pertama menghadap Baitul Magqdis di Syam dan kedua menghadap Kakbah, Masjid Al-Haram, di Makkah.

Menurut Amru Khalid dalam bukunya Jejak Sang Junjungan (Aqwam/2007), Baginda Nabi SAW telah sampai di Quba yang berjarak 10 km dari Masjid Nabawi menginap di Quba selama empat hari. “Dengan demikian perjalanan hijrah Nabi SAW mulai dari Makkah hingga Madinah 14 hari,” tulis Amru Khalid.

Amru Khalid menyebutkan, Baginda Nabi SAW membangun sendiri Masjid Quba bersama Abubakar dan seluruh penduduk Quba. “Baginda Nabi SAW senantiasa shalat di Quba sekali dalam sepekan.

× Image