Home > Risalah

Dua Nikmat yang Manusia Lalai, Apa Itu?

Akhirat itu lebih baik bagimu daripada dunia.
Ilustrasi hamparan kehidupan dunia. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Ilustrasi hamparan kehidupan dunia. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id – Dua kabilah Anshor yakni Bani Haristsah dan Bani Harist berseteru. Keduanya saling membanggakan nasab kabilahnya dengan bermegah-megahan soal keturunan dan hartanya. Bahkan, antarkabilah saling membuktikan dengan mendatangi kuburan-kuburan nenek moyang mereka yang dikenal orang hebat.

Dalam Kitab Asbabun Nuzul karya Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuti, pertengkaran atau pembantahan kedua kabilah tersebut turun ayat 1-8 Surah At-Taakatsur. Dalam ayat 1 dan 2, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.”

As-Suyuti mengutip ucapan Ibnu Jabrir dari Ali berkata, “Kita ragu akan adanya siksa kubur. Kemudian Allah Subhanahuwata’ala (SWT) menyakinkan mereka, dengan ayat ini.”

Kekisruhan kedua kabilah itu pada 14 abad silam, masih dapat kita saksikan sampai hari ini. Banyak keturunan anak Adam ‘Alaihissalam (AS) sadar atau tidak sadar kerap membanggakan anak keturunan dan harta mereka kepada orang lain, terlebih zaman sekarang di berbagai platform media sosial. Terlepas dari pro dan kontra persoalan ini.

Dalam Tafsir Ibnu Katsir pada penjelasan Surah At-Taakatsur tersebut, Allah SWT berfirman, kalian terlalu disibukkan oleh kecintaan pada dunia, kenikmatan dan berbagai perhiasannnya, sehingga lupa untuk mencari dan mengejar kehidupan akhirat.

Hal tersebut terus menimpa manusia, hingga kematian menjemputnya, lalu manusia mendatangi kuburan dan menjadi akan menjadi salah satu penghuninya.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Zaid bin Aslam dari ayahnya mengatakan, Rasulullah Sholallahu’alaihi wassalam (SAW) bersabda, “Bermegah-megahan telah melalaikanmu (dari ketaatan), sampai kamu masuk ke dalam kubur (sampai kematian menjemput kalian).”

Bermegah-megahan ini, menurut Al-Hasan Al-Bashri, dalam hal harta dan anak. Bukankah manusia dalam kehidupannya, tak terlepas dari harta dan anak. Mereka kerap membanggakan harta dan anak-anaknya.

Baca juga: Bak Setetes Air Jatuh di Samudra, Maka Berkurbanlah

Padahal, soal harta ini, Nabi SAW bersabda, “Harta yang kamu makan akan habis, harta yang kamu pakai akan usang, tapi harta yang kamu sedekahkan akan menjadi tabunganmu,” (HR. Muslim).

Ternyata harta yang sesungguhnya, ketika hari ini kita makan dan kita pakai. Sedangkan yang tidak kita makan dan tidak kita pakai pada hakekatnya bukan harta milik kita. Sementara harta yang disedekahkan, itulah harta yang kekal abadi di dunia hingga mengalir di akhirat.

Ketika sampai di kubur, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga hal yang mengantarkan jenazah, lalu dua diantaranya kembali pulang sedang satu lagi tetap bersamanya. Jenazah itu diantarkan oleh keluarga, harta, dan amalnya, lalu keluarga dan hartanya kembali pulang, sedangkan amalnya tetap bersamanya,” (HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i).

× Image