Home > Risalah

Berbuka dan Sahur dengan Kurma, Tahukah Keistimewaan Kurma dan Pohonnya?

Kurma buah paling banyak gizinya bagi tubuh manusia, karena mengandung inti panas dan lembab.

Para jamaah dari berbagai negara sedang membeli kurma di pasar Kebun Kurma, Madinah, Saudi Arabia. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)
Para jamaah dari berbagai negara sedang membeli kurma di pasar Kebun Kurma, Madinah, Saudi Arabia. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

Menurut Sya’ban Ahmad Salim dalam bukunya Ensiklopedi Pengobatan Islam (2012), kurma ini buah yang paling banyak gizinya bagi tubuh manusia, karena mengandung inti panas dan lembab.

Dia mengatakan, buah kurma kering bila dikonsumsi sebelum makan pagi akan dapat membunuh cacing yang ada dalam perut, karena mengandung antitoksin. Apabila dikonsumsi secara terus menerus sebelum makan pagi, maka akan dapat melemahkan cacing, meminimalisasi atau bahkan membunuhnya.

“Tamr adalah buah sekaligus makanan bergizi, juga bisa menjadi obat, makanan lezat, dan minuman,” tulis Sya’ban Ahmad Salim dalam bukunya.

Puasa membuat perut kosong dari makanan dan minuman, sehingga lever (hati) tidak mendapatkan sesuatu yang diikat dan dilepaskan untuk energi dan anggota tubuh. Sya’ban mengatakan, solusinya makanan manis adalah makanan paling cepat sampai ke lever dan paling dia sukai, terutama bila makanan yang manis itu adalah ruthab (kurma basah).

Jika tidak ada ruthab untuk berbuka, boleh juga tamr (kurma kering), atau buah manis, atau beberapa teguk air ‘putih’ yang dapat memadamkan ‘kobaran api’ dalam lambung dan panas perut karena berpuasa. Untuk itulah, disunnahkan untuk berbuka puasa dengan yang manis-manis atau minum air bening.

× Image